Tugas Partnership
KAJIAN DAMPAK PENGGUNAAN PESTISIDA TERHADAP PETANI dan LINGKUNGAN DI KECAMATAN TANETE RIATTANG BARAT KABUPATEN BONE
Kelompok 10 : BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN (BTKL) MAKASSAR
1. Muh Aripai (K111O8348)
2. Robo Rahanyamtel (K11109521)
3. Fitriana Rusli (K11108032)
4. Aisyah Puspitasari (K11108333)
5. Tiara Putirulan (K11108541)
6. Fuji Zulviana (K11108954)
7. Irdawati Sunti (K11108883)
A. Latar Belakang
Pestisida merupakan salah satu teknologi moderen yang mempunyai peranan dalam usaha meningkatakan hasil pertanian untuk kesejahteraan masyarakat. Kita dapat melihat pada beberapa negara yang telah dan sedang berkembang, hasil produksi pertanian melimpah dan kesehatan masyrakatnya dapat dicapai dengan baik, antara lain karena penggunaan pestisida dengan cara yang tepat dan aman.
Penggunaan pestisida di Indonesia mengalami peningkatan terutama disektor pertanian. Disatu sisi penggunaan ini dapat meningkatkan produksi hasil pertanian, tetapi disisi lain menimbulkan dampak terhadap lingkungan dan gangguan kesehatan.
Pestisida juga merupakan bahan yang sangat berbahaya dan beracun, bila tidak dikelola dengan bijaksana dan dapat menimbulkan dampak negative. Dampak negative ini akan mempengaruhi pada berbagai aspek ke kehidupan yang akhirnya langsung berpengaruh terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia.
B. Tujuan
Untuk mengetahui dampak faktor petani,faktor pemajanan pestisida, serta faktor status kesehatan terhadap kualitas hematologi petani serta dampak faktor pemajanan terhadap Lingkungan di Kec. Rianttang Barat Kab. Bone. Targetnya yaitu 100 responden /petani menyemprot pestisida dan 12 sampel lingkungan.
C. Mitra yang terlibat :
1. Dinas Kesehatan Puskesmas Watang Bone Kab.Wajo
2. Dinas ketahanan Pangan Kab. Wajo.
3. Pengawas pestisida Kab. Wajo
4. BTKL-PPM Makassar
5. Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI)
6. Masyarakat ( Petani)
D. Peran masing-masing mitra :
1. Dinas Kesehatan dan Puskesmas :
· Memfasilitasi rangkaian kegiatan di wilayah kerjanya
· Sumber informasi ( Data Sekunder)
2. Dinas ketahanan Pangan dan Pengawas Pestisida :
· Memfasilitasi kegiatan dan data kelompok tani serta penggunaan pestisida.
3. BTKL-PPM :
· Pemeriksaan sampel lingkungan.
4. Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI)
· Sebagai wadah untuk menampung masalah atau keluhan dari para petani yang kemudian yang akan disampaikan kepada pemerintah.
5. Masyarakat ( Petani )
· Melaksanakan kegiatan dari program ini.
E. Jenis/ model kerjasama ( Public Private Patnership)
Dalam program KAJIAN DAMPAK PENGGUNAAN PESTISIDA TERHADAP PETANI dan LINGKUNGAN DI KECAMATAN TANETE RIATTANG BARAT KABUPATEN BONE, Public Private Patnership yang digunakan adalah Community Based Provision (CBP). Kami mengambil Community Based Provision (CBP), karena program ini dilaksanakan oleh masyarakat yaitu petani. Dalam hal ini semua penggunaan pestisida murni dilakukan oleh petani. Dimana ada upaya yang di laksanakan untuk dapat memberdayakan masyarakat dalam cara penggunaan pestisida secara baik dan benar sehingga tidak menimbulakab dampak terhadap kesehatan dan lingkungan, karena kelanjutan dari program ini pada akhirnya masyarakatlah yang akan merasakan hasil dan dampak dari keuntungan yang di jalankan dalam program ini.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan terhadap 100 responden petani pengguna pestisida dan sebanyak 12 sampel lingkungan pada Bulan Juni 2009 di Kec. Tanete Rianttang Barat Kab. Bone, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil pemeriksaan aktivitas cholinesterase darah petani menunjukan paling banyak keracunan ringan yaitu sebanyak 62 orang (62%), normal sebanyak 28 orang (28%) dan keracunan sedang sebanyak 10 orang (10%) dan ditemukan keracunan berat.
2. Hasil pemeriksaan residu pestisida pada sampel lingkungan yaitu sampel tanah, 1 sampel Air Bersih ( Sumur Gali), 2 sampel Air Sungai, 6 sampel sayuran dan 1 sampel Tanaman semuanya negative (100%) tidak mengadung residu pestisida.
F. Saran
1. Bagi petani, untuk mencegah terjadinya resiko pemaparan yang mengakibatkan keracunan pestisida, makapetugas sanitasi Puskesmas, PPL dan Pengawas Pestisida setempat bekerjasama secara terpadu dan insentif untuk melaksanakan penyuluhan kepada kelompok-kelompok tani setempat.
2. Bagi pemerintah ( pertanian/ ketahanan pangan, Kesehatan, perdangangan dan Stake Holder) membina kerjasama lintas sector maupun lintas program secara terpadu melaksanakan upaya pengamanan penggunaan pestisida, dan melakukan pengawasan yang ketat terhadap distribusi dan penjualan pestisida.
3. Perlunya komunikasi , informasi dan motivasi tentang kesehatan dan keselamatan kerja sector pertanian khususnya para petani pengguna pestisida yang terintergrasi dengan semua stakeholder di Kab. Bone K=khususnya di Wilayah Kec. Tanete Rianttang Barat.
4. Perlu penelitian lanjut, untuk menghasilkan pestisida yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan resiko keracunan pada petani.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, SKM, M.Sc. Prinsip & Prosedur Public Private Partnership Kesehatan Lingkungan, pedoman perkuliahan, Jurusan Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin 2005
Depkes R.I,Ditjien PP&PL, Pedoman Pengamanan Pengelolaan Pestisida, Jakarta, 2006.
Depkes R.I, Ditjen PP&PL, Pengenalan Pestisida, Jakarta,2000