Sunday, 6 June 2010

PROGRAM PEMERIKSAAN KUALITAS AIR SUMUR DI KOTA MAKASSAR BULAN AGUSTUS 2009

KELOMPOK 9 :(DINAS KEBERSIHAN)
M. FADLY KALIKY (K11109518)
MUH. RAIS (K11108330)
FANY SARI HARNUM (K11108030)
HALIJA BUGIS (K11108536)
AMINA (K11108932)
DIAH SUSILAWATI (K11108332)
ISMANUR (K11108866)


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. Dalam proses pembangunan tersebut, disadari atau tanpa disadari dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif terhadap lingkungan dan manusia. Pembangunan berwawasan lingkungan yang bertujuan, meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup rakyat disertai dengan upaya untuk melestarikan sumber daya secara bijaksana, terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Hal tersebut relavan pula dengan strategi pembangunan kesehatan yang dirumuskan dalam Indonesia sehat 2010 yang dalam visinya menekankan pada lingkungan yang konduktif bagi terwujudnya keadaan sehat dan perilaku hidup yang sehat.

Sarana pembangunan limbah yang sehat sebagai bagian dari upaya mewujudkan lingkungan yang sehat harus mendapat dukungan dan perhatian yang sama dengan upaya pembangunan kesehatan lainnya. Di kota Makassar, pembuangan kotoran dan limbah domestik (TPA) lokasinya berada disekitar perkampungan penduduk dan sebagian besar masyarakat yang berad disekitar lokasi TPA menjadi lokasi TPA sebagai sumber mata pencaharian. Berdasarkan hal tersebut, kemungkinan besar air tanah atau sumur masyarakat yang ada disekitar TPA tercemar baik secara langsung maupun tidak langsung. Pencemaran tersebut dapat mengakibatkan air yang dikonsumsi masyarakat disekitar TPA tidak lagi memenuhi persyaratan kesehatan.
Air sumur masyarakat disekitar TPA sering dimanfaatkan untuk berbagai keperluaan. Selain digunakan sebagai sumber air minum juga untuk keperluaan rumah tangga seperti mandi, cuci, dan sebagainya. Hal tersebut menunjukkan bahwa air sumur memiliki potensi yang sangat besar, sehingga pemanfaatannya harus dilakukan dengan bijaksana dan mempertimbangkan kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. Di kota Makassar, air tanah/sumur merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.

Untuk mengetahui situasi dasar dan tingkat pencemaran air tanah/sumur di kota Makassar, maka diperlukan adanya data dan informasi yang bersifat valid dan daat dijadikan dasar dalam penyusunan kebijakan. Sehubungan dengan hal ini maka sangat diperlukan adanya pemeriksaan kualitas air tanah/sumur yang ada di kota Makassar tahun 2009.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum :
Untuk mengetahui gambaran kualitas air tanah/sumur yang ada di kota Makassar tahun 2009
2. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui kualitas air sumur daroi beberapa parameter pencemar berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan nomor 14 tahun 2003 lampiran 1 tentang Kriteria Mutu Air Kelas I
2. Untuk mengetahui penyebab air sumur di kota Makassar
3. Memperkirakan akibat-akibat dari parameter yang melebihi baku mutu terhadap kesehatan.
C. MANFAAT
1. Sebagai sumber informasi dan data tentang kualitas air sumur di kota Makassar dan dasar dalam penyusunan kebijakan terkait dengan pemanfaatan air sumur.
2. Sebagai masukan teknis dalam melaksanakan peraturan dan perundang-undangan yang berhubungan dengan air sumur yang ada di kota Makassar.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis kegiatan
Kegiatan yang dilakukan adalh pemeriksaan kualitas air sumur, yang ada di kota Makassar periode agustus 2009.

B. Lokasi dan waktu
Lokasi dan waktu pengambilan sampel yang semuanya berada di kota Makassar adalah:
a. Sumur pantau bagian barat TPA Tamangapa
Sampel di ambil pada tanggal 10 agustus 2009 jam 08.45 Wita
b. Sumur masyarakat sekitar TPA Tamangapa
Sampel di ambil pada tanggal 10 agustus 2009 jam 08.55 Wita

C. Metode pengambilan sampel
Metode yang di gunakan dalam pengambilan sampel(sampling) adalah metode sesaat atau grab samples

D. Metode pemeriksaan
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan sampel adalah dengan menggunakan instrumen, antara lain:
1. Parameter fisika
Temperatur, bau, TSS, TDS, warna, kekeruhan
2. Parameter kimia
pH, Air raksa(Hg), Besi terlarut(Fe), Barium(Ba), Arsen(As), BOD5, COD, DO, Kadmium(Cd), Krom Valensi 6, Krom total, Sianida(Cn), Flourida(F), Fenol, Nitrat(NO3-N), Nitrit(NO2-N), Amoniak Bebas, Nikel(Ni), Seng(Zn), Tembaga(Cu), Timbal(Pb), Minyak dan lemak.
3. Parameter biologis
Total coliform


E. Pihak yang Terlibat
1. Hiperkes (Pihak Laboratorium)
2. Balai Besar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
3. Dinas Kebersihan Kota Makassar

F. Model Kerjasama yang Digunakan
Model kerjasama yang digunakan dalam program ini adalah program kerjasama dalam bentuk JASA. Sehingga model kerjasama yang digunakan termasuk dalam Public Private Partnership Contracting Out. Hal ini dikarenakan pemerintah (Depertemen tenega kerja dan trasmigrasi ) memberikan wewenang sepenuhnya kepada Dinas Kebersihan Kota Makassar untuk melaksanakan program pengujian kualitas air tanah/sumur

G. Peranan Masing-Masing Pihak yang Terlibat
1. Hiperkes (Pihak Laboratorium), sebagai pihak yang memeriksa hasil pengambilan sampel.
2. Balai K3, sebagai pihak yang mengawasi terlaksananya kegiatan.
3. Dinas Kebersihan Kota Makassar, sebagai pihak yang turut/ikut serta melaksanakan kegiatan.


H. Hasil pengamatan
Observasi dan pengamatan yang dilakukan pada saat pengambilan sampel yang dilakukan pada saat pengambilan sampel yang dilakukan pada bulan agustus pada air sumur masyarakat sekitar TPA dan khusus pada sumur pantau bagian barat TPA Tamangapa kondisi airnya berwarna coklat dan berbau, selain itu lokasi keduanya berada disekitar TPA dan kondisi lingkungannya tidak memenuhi syarat kesehatan seperti bau dan sampah yang bertebaran.

Sampel air yang di ambil dari kedua lokasi tersebut dinilai dan di analisa berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan nomor 14 tahun 2003 lampiran I tentang kriteria mutu air kelas I. Dari hasil pemeriksaan lapangan dan analisa laboratorium, pada sampel ini sumur pantau bagian barat TPA Tamangapa beberapa parameter uji sudah tidak memenuhi syarat sperti bau, kekeruhan, warna, BOD5, DO, dan Coliform. Sedang parameter lainnya masih memenuhi syarat sesuai dengan standar kualitas air kelas I yang terdiri dari parameter fisika, kimia, dan parameter biologis dan parameter sebagai berikut:
1. Suhu
Besarnya panas dalam suatu bahan ditunjukkan oleh besaran yang disebut dengan suatu pengukuran derajat celcius dan alat ukur yang digunakan alat termometer
2. Total desolved solid (TDS)
Total desolved solid/ jumlah zat padat terlarut merupakan bahan padatan yang terlarut dalam air. Besarnya padatan terlarut dalam air dapat mempengaruhi jumlah oksigen terlarut dalam air.
3. Total suspended solid (TSS)
TSS/ jumlah zat padat tersuspensi merupakan bahan padatan yang tersuspensi dalam air. Banyaknya kandungan zat tersuspensi didalam air dapat dilihat dari keruhnya dan banyaknya kotoran yang terdapat dalam air tersebut.
4. Bau, kekeruhan, warna, pH, BOD5, COD, OT, Cl, Fe, mangan, Ba, Cu, Zn, khromium, pb, As, sulfat, sianida, dll.






BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beberapa parameter uji pada sampel air sumur pantau bagian barat TPA Tamangapa tidak memenuhi syarat yaitu parameter bau, kekeruhan, BOD5, dan DO. Hal ini disebabkan lokasi sumur pantau berada disekitar lokasi pembuangan sampah dan bengkel.
B. Saran
Melakuakn pengawasan terhadap usaha dan kegiatan masyarakat yang ada disekitar lokasi tersebut yang membuang sampah/ limbah disekitar sumur agar kondisi air tetap terjaga kualitasnya.
TUGAS MATA KULIAH PARTNERSHIP JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN FKM UNHAS 2010