Wednesday 22 April 2009

PROYEK GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN (GN-RHL) KOTA MAKASAR 2005 – 2006

HASIL PENGAMBILAN DATA DINAS KEINDAHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
Laporan tugas kelompok partnership Oleh:
KELOMPOK III
1. MUHAMAD SUBHAN K 111 07 094
2. OWILDAN WISUDAWAN B. K 111 07 699
3. ADEH IRMARIYANI SAPUTRI K 111 07 040
4. ANDI SURIANA K 111 07 717
5. SRI YULIANA K 111 07 657




BAB I
PENDAHULUAN
I.I. LATAR BELAKANG

Sebagai tugas mata kuliah program partnership kesehatan lingkungan dimana agar mahasiswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis kerjasama dalam lingkup kesehatan lingkungan dan mengetahui peran dari masing masing stakeholder yang langsung pada instansi yang bersangkutan.
I.2. TUJUAN
1. Mengidentifkasi contoh-contah program / proyek di bidang kesehatan lingkungan yang membutuhkan kemitraan dalam pelaksanaan program.
2. Mengidentifikasi orang-orang pemerintah mauoun swasta yang terlibat dalam program kemitraan dibidang kesehatan lingkungan
3. Mengidentifikasi model kemitraan yang di aplikasikan antara orang dalam pencapaian tujuan
4. Mengindentifikasi peran masing-masing organisasi
I.3 SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah masiswa jurusan kesehatan lingkungan yang mengambil mata kuliah partnership. Dan instansi atau organisasi yang bersangkutan.


BAB II
HASIL LAPORAN
II.1 NAMA PROGRAM / PROYEK

Salah satu program yang pernah dilkukan oleh Dinas Keindahan dan Lingkungan Hidup adalah “PROYEK GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN (GN-RHL) KOTA MAKASAR 2005 – 2006”

II.2 LATAR BELAKANG PROGRAM
Hutan mangrove merupakan formasi vegetasi tropika dan sub tropika yang yumbuh dan berkembang pada daerah yang dipengaruhi oleh faktor edefis dan pasang surut laut. Tempat tumbuh yng unik ini menyebabkan hutan mangrove merupakan formasi yang tidak dapat di sub difusi oleh formasi pegetasi lainnya. Selain itu tempat tumbuh hutan mangrove merupakan lahan marginal sehinggan ekosistem bersifat relative labil.
Hutan mangrove merupakan sumberdaya alam yang memiliki peranan penting baik dari segi ekologi maupun social ekonomi, karena sumber daya ala mini sudah sejak awal di mamfaatkan oleh masyarakat khususnya yang berada di pesisir pantai. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dewasa ini, ekosistem hutan mangrove mengalami tekanan yang sangat serius akibat pemamfaatan yang berlebihan. Dari sisi sumber daya ala mini harus di mamfaatkan secara optimal, agar pembangunan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan.
Dari berbagai informasi yang ada, kerusakan hutan mangrove setiap tahunnya cenderung meningkat yang dicirikan dengan absarsi dan intrusi air laut yang semakin luas di wilayah pantai. Sedangkan sasaran pembangunan kehutanan dewasa ini lebih cenderung pada daerah hulu, sementara pada daerah pantai masih kurang mendapat perhatian sehingga tingkat pendapatan masyarakat masih rendah jika dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal didaerah hulu.
Untuk mengakomodir maksud tersebut diatas maka pemerintah melalui Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutana Sosial Depertemen Kehutanan melalui rehabilitasi daerah pesisir pantai yang mengalami degradasi dituangkan dalam bentuk kegiatan penanaman hutan bakau, yang mana hutan bakau tersebut merupakan salah satu formasi dari hutan mangrove.
Paradigma baru dari pembangunan dewasa ini dimana memamfaatkan masyarakat sebagi [elaku utama perlu didukung dan di wujudkan dalam pelaksanaan agar kegiatan dapat menjadi milik masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut maka selain keinginan pemerintah juga dilakukan pendamping kelembagaan kelompok tani oleh LSM. Lembaga pendaping ini akan menjadi fasilitator yang menjadi jembatan pemhubung informasi dari masyarakat kepemerintah atau sebaliknya dalam rangka penyadaran, penguatan dan pengembangan kelembagaan yang berazaskan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan pelestarian hutan secara berkesinambungan. Kegiatan pemdampingan akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mencarikan solusi bagi masalah lingkungan pesisir di sekelilingnya.
Kegitan penanaman hutan mangrove di Kelurahan Untia Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar memerlukan bimbingan dan pembinaan yang berkelanjutan, karena pada umumnya masyarakat memeliki pola piker yang sangat sederhana. Pembinaan yang akan dilakukan adalah pembinaan kelembagaan agar masyarakat dapat menumbuhkembangkan partisipasi aktif dalam pembangunan yang lebih terarah dan berkesinambungan.
Kelompok kerja di kelurahan Untia terdiri atas 3 (tiga) kelompok yang beranggotakan masing-masing 15 orang. Kelompok ini akan mengelola 30 ha areal penanaman. Kegiatan pendampingan ini dilakukan oleh Yayasan Lembaga Pendidikan dan Pengelolaan lingkungan (LPPL) Makassar.
II.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dilakukan pendampingan kelembagaan penanaman hutan mangrove adalah
1. Untuk membentuk kelembagaan di tingkat petani dalam penengelolaan penanaman hutan mangrove.
2. Memberdayakan masyarakat disekitar lokasi kegiatan
3. Mewujudkan pengelolaan hutan mangrove yang demokratis dan lebih terbuka
4. Menciptakan lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha agar mampu ,endorong perekonomian masyarakat
5. Terwujudnya pengelolaan hutan mangrove yang dinamis, berkelanjutan melalui proses belajar bersama, tukar menukar informasi
6. Timbulnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
7. Meningkatkan kualitas hidup, kemampuan dan kapasitas ekonomi masyarakat di sekitar lokasi penanaman.
C. SARARAN KEGIATAN DAN LOKASI
Sasaran kegiatan pendampingan adalah kelompok masyarakat di Kelurahan Untia Kecamatan Barangkanaya Kota Makassar dengan jumlah kelompok sebanyak 3 (tiga) dengan masing – masing kelompok beranggotakan 15 orang. Pada tahun anggaran 2005 model hutan bakau yang dilaksanakan pada proyek Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL) melakukan penanaman di areal seluas 30 ha. Kegiatan penanaman yang damping terletak pada wilayah sebagaimana table berikut :
No. Wilayah Lokasi Jenis Kegiatan Satuan (Unit) Luas (ha) Ket.
1 Kelurahan Untia Kec. Barangkanaya Kota Makassar Untia Menanaman mangrove 1 30 -
II.5 ORGANISASI MITRA YANG TERLIBAT
1. Dinas Keindahan Dan Lingkungan Hidup (Pemerintah) dalam hal ini LPPL Makassar
2. LSM
3. Masyarakat di kelurahan Untia dan di Kelurahan Bira.

II.6 MODEL KEMITRAAN YANG DIGUNAKAN

Bentuk kerjasama yang diterapkan dalam proyek diatas adalah Community Based Provision dimana dari stakeholder yang terlibat (pemerintah, pihak swasta dan masyarakat) memiliki peran masing-masing dan saling memiliki keterikatan guna mencapai tujuan antara pihak-pihak yang terlibat diatas.
II.7 PERAN MASING-MASING YANG TERLIBAT
Pemerintah sebagai pihak utama yang menyediakan dana (pohon mangrove), berperan untuk menyediakan proses manajemen, menengahi negosisasi antara CBO dan lembaga yang lebih besar lainnya dalam hal bentuk jaringan kerjasama, pemberian informasi ataupun kebijaksanaan.
Dalam pelaksanaan kegiatan peran masing-masing yaitu:

A. Rencana Kegiatan

Kegiatan pendampingan yang telah di susun dan di rencanakan bersama antara LPPL dengan kellompok kerja adalah sebagai berikut
1. Sosialisasi kegiatan GN-RHL
2. Pertemuan Rutin Bulanan
3. Pembenahan administrasi kelompok
4. Evaluasi tanaman untuk persiapan kebutuhan bibit dan penyulaman
5. Bimbingan teknis penanaman
6. Koordinasi dengan Dinas Pengelolaan LIngkungan Hidup dan Keindahan Kota Makassar
7. Kunjungan silaturahmi pada kelompok kerja

B. Target dan Pelaksanaan Kegiatan

Dari rangkaian kegiatan tersebut maka kegiatan yang telah dilaksanakan adalah antara lain :
1. Sosialisasi kegiatan GN-RHL
Kegiatan pendampingan di arahkan pada kinerja LSM sebagai pendamping kelompok tani pada kegiatan hutan mangrove tahun anggaran 2005. Hasil pendampingan dilkukan melalui beberapa tahapan sosialisasi.
a. Sosialisasi pertama di lakukan pada tingkat ota Makassar dengan pesertanya adalah Aparat Kecamatan, Kepala Kelurahan dan Ketua Lembanga Pemberdayaan Masyarakat (LSM) yang di laksanakan di hotel Berlian jalan Urip Sumoharjo. Pada sosialisasi ini di sampaikan tentang teknis pelaksanaan program, tujuan program dan mamfaat program.
b. Sosialisasi selanjutnya dilaksanakan di kelurahan Untia dan di Kelurahan Bira. Untuk kelurahan Untia di laksanakan pada tanggal 12 Maret 2006 yang dilaksanakan di Gedung Sekolah SD Negeri Lae-Lae II dengan menghadirkan Penanggung Program GN-RHL, pinlak, aparat kelurahan, ketua LPM, Babinsa, Binmas dan anggota masyarakat.

Dalam sosialisasi ini di mulai dengan pemaparan visi dan misi program oleh penanggungjawab program dan selanjutnya di lukukan pembentukan kelompok yang dilakukan pendamping. Kelompok yang terbentuk sebanyak 3 kelompok yang beranggotakan 15 0rang untuk tiap kelompok. Dalam proses pembetukan kelompok timbul dinamika yang cukup dinamis sehingga pembentukan kelompok menjadi a lot dengan penuh demokratis. Kelompok yang terbentuk telah memilih salah seorang diantara mereka untuk menjadi ketua kelompok dengan cara aklamasi. Ketua kelompok ini yang akan bertanggungjawab mengkoordinir anggita kelompoknya dalam kegiatan penanaman hutan mangrove.

Salah satu persoalan yang cukup lama didiskusikan adalah masalah biaya kegiatan. Semua anggota kelompok menginginkan transparansi dalam pengelolaan biaya sehingga salah satu metode yang di gunakan adalah ketua kelompok harus memilih rekening kelompok untuk memudahkan mereka mengkalkulasi kebutuhan biaya yang dimiliki. Kelompok yang terbentuk memiliki ketua.

Selanjutnya sosialisasi dilakukan di Kelurahan Bira Kecamatan Tamalanrea yang di laksanakan pada hari Minggu tanggal 19 Maret 2006 di Gedung SD Negeri Lantebung yang di hadiri penanggungjawab program, Damdim, Aparat kelurahan, ketua LPM, Tokoh Masyarakat masyarakat nelayan. Namun dalam proses sosialisasi kelompok nelayan menolak program ini sehingga kegiatan sosialisasi di hentikan dengan sebuah keputusan bahwa masyarakat tidak dapat menerima program tersebut.

2. Pertemuan Rutin Bulanan

Pertemuan rutin dilakuakn setiap bulannya bertempat masing-masing di rumah ketua kelompok yang di hadiri oleh anggota kelompok.
3. Pembenahan Administrasi Kelompok
Pembenahan administrasi untuk sementara masih dalam pembinaan karena mereka belum memahami tentang pentingnya administrasi kelompok, sehingga hal ini senantiasa disampaikan pada pertemuan rutin ataupun pada saat silaturahmi. Kelengkapan administrasi kelompok yang telah ada antara lain struktur kelompokvdan buku tamu.

4. Evaluasi tanaman untuk persiapan kebutuhan bibit dan penyulaman

Kegiatan ini senantiasa dilakukan sebelum bibit yang tersedia di tanam di areal yang telah di tentukan.

5. Bimbingan teknis penanaman
Bimbingan teknis ini dilakukan Kelurahan Untia pads hari Senin Tanggal 10 April 2006 yang bertempat di Gedung SD Negeri Lae-Lae II Kelurahan Untia dengan menghadirkan Penanggungajawab Program, Bapak Dahlan Sija (BP¬DAS), Dandim, Danramil, Babinsa, clan kelompok kerja yang telah terbentuk serta anggota TNI yang akan dilibatkan sebagai bentuk kepeloporan TNI.
Pada kegiatan ini lebih dititikberatkan pads masalah teknis penanaman mangrove untuk mengurangi kesalahan dalam proses penanaman. Pada sosialisasi ini jugs dipersoalkan masalah waktu penanaman yang tidak seiring dengan cairnya anggaran sehingga kelompok kerja menolak untuk melakukan penanaman lebih awal. Mereka lebih menginginkan melakukan penanaman bersamaan
6. Koordinasi dengan Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Keindahan Kota Makassar
Sebagai pelaksana kegiatan penanaman mangrove ini make Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup clan Keindahan Kota Makassar memiliki kepentingan etas keberhasilan kegiatan ini, sehingga dukungin yang maksimal sangat diharapkan dan mengayomi dan melayani masyarakat dalam memperbaiki mutu lingkungan utamanya hutan mangrove.
7. Kunjungan silaturahmi pada kelompok kerja
Selain untuk mempererat hubungan emosional dan kekerabatan antara pendamping dan kelompok masyarakat maka sudah menjadi bagian dari tugas pendamping untuk melakukan kunjungan silaturrrahmi ke rumah anggota kelompok kerja sekaligus menyampaikan tentang pentingnya pelestarian lingkungan.

II.8 PERMASALAHAN
A. Hambatan
1. Kesadaran anggota kelompok masih sangat kurang
Anggota kelompok memiliki partisipasi yang masih kurang hal ini disebabkan karena mereka menganggap manfaat pertemuan tidak ada serta mereka memiliki kesibukan masing-masing
2. Kegiatan ini masih diangap sebagai suatu proyek sehingga mereka melakukan bukan karena kesadaran akan pentingnya tanaman mangrove akan tetapi lebih pada kepentingan ekonomi (upah)
B. Upaya Tindak Lanjut
1. Melakukan pertemuan disaat masyarakat tidak memiliki aktivitas agar meraka dapat berpartispiasi secara maksimal.
2. Mengintensifkan penyuluhan agar kesadaran akan pentingnya tanaman mangrove semakin mereka sadari tanpa melihat bahwa kegiatan ini adalah sebuah proyek.



BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Pembinaan kelompok agar terus dilakukan sampai pada proses penanaman dan pemeliharaan mangrove.
2. Koordinasi antara semua stakeholder lebih diintensifkan untuk menemukan titik maksimal dalam penyadaran masyarakat dalam penanaman dan pemeliharaan mangrove.
B. Saran
1. Berikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk melakukan pengelolaan mangrove agar mereka menganggap kegiatan ini adalah sebuah kebutuhan
2. Tidak melibatkan lembaga lain yang sifatnya profit oriented dalam kegiatan penanaman mangrove.

74 comments:

andi veny kurniawan_k11107056_klp.10 said...

Laporan y sgt bgs tp z pux pertxan y b'hbngan dgn tujuan dr proyek y anda angkat yaitu Meningkatkan kualitas hidup, kemampuan dan kapasitas ekonomi masyarakat di sekitar lokasi penanaman. Mungkin dr segi mana proyek tersebut dikatakn dpt meningkatkan kualitas ekonomi masy. dan bagmn follow up tujuan trsebut setlah proyek ini dilaksanakan. di tg jwbnx........

Anonymous said...

Muhammad Fajaruddin/K11107022/kel 1
1."tolong jelaskan peran dari LSM dan masyarakat, karena dalam peran masing-masing mitra, cuma ada peran pemerintah saja."
2. Tolong jelaskan "Pemerintah sebagai pihak utama yang menyediakan dana (pohon mangrove), berperan untuk menyediakan proses manajemen, menengahi negosisasi antara CBO dan lembaga yang lebih besar lainnya dalam hal bentuk jaringan kerjasama, pemberian informasi ataupun kebijaksanaan". siapakah CBO dan lembaga yang lebih besar tersebut???

andi veny kurniawan_k11107056_klp.10 said...

Cayoo Wewe............ Second Question : Keuntungan apa saja yang diperoleh LSM dlm proyek tersebut y Notabenex merpkan pihak swasta tunggal yang bkerjasama dalam proyek tersbt?

Anonymous said...

Iyan Wahdaniyah/K 11107666/ Kel. 6

pertanyaan:
menurut anda, upaya apa yang harus dilakukan seandainya proyek penanganan hutan mangrove ini tidak berhasil dan apakah kontrak dengan swasta akan terus diperpanjang sampai proyek berhasil atau diputuskan?

Comentar:
pada laporan anda, tidak dijelaskan peran serta masyarakat dan swasta pada proyek ini. ini seakan-akan tidak ada peran serta masyarakat dalam proyek penaganan hutan mangrove.

Anonymous said...

MUHAMAD SUBHAN/K11107094/KEL.3
JAWABAN DARI KOMENTAR SAUDARI IYAN WAHDANIYAH:
PERAN DARI PIHAK SWASTA SENDIRI YAITU BERTANGGUNGJAWAB MEMBERIKAN PEMAPARAN VISI DAN MISI PROGRAM, SAMPAI PELATIHAN/BIMBINGAN TEKNIS KEPADA BEBERAPA KELOMPOK MASYARAKAT DI KELURAHAN UNTIA MANGENAI CARA PELAKSANAAN PENANAMAN POHON. SEDANGKAN PERAN DARI KELOMPOK MASYARAKAT SENDIRI ADALAH SEBAGAI PELAKSANA KEGIATAN PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN POHON. TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anonymous said...

Sri Wulandari_K11107674

menurut anda adakah keuntungan dari pemerintah melaksanakan program ini ??dan apakah program ini mendatangkan keuntungan bagi masyarakat setempat ??

Anonymous said...

Sri Wulandari_K11107674_kel.8

menurut saya, harusnya program ini ada pengawasan dari kedua pihak yaitu pemerintah n swasta sehingga meminimkan hambatan yang terjadi seperti ,malas atau ketidakikutan peserta dalam melaksanakan program ini.terimakasih..

Anonymous said...

Hananang Waliyah (K11107024)
1.Meurut Z Program yG D' Lakukam o/ Dinas Keindahan dan Lingkungan Hidup sdh ckp bagus, krn dgn penanaman pohon mangrove akan mengurangi t'jadix bencana alam seperti abrasi d'pinggir pantai sehingga k'langsungan hidup masyarakat yg b'rada disekitar pantai tersebut m'jd lbh baik.
2. keuntungan apa saja yg d'peroleh dari pihak pemerintah sbg penyedia dana dan lembaga apa sj yang lebih besarperanannya dalam hal bentuk jaringan kerjasama, pemberian informasi ataupun kebijaksanaan???

Anonymous said...

Febriyana Rahima Nurlette/(K11108588/Tubel)/kelompok 7
pada point target dan pelaksanaan keg ttg sosialisasi keg GN-RHL khususnya sosialisasi yg dilakukan di Kelurahan Bira Kec Tamalanrea, disebutkan bhwa dlm proses sosialisasi tsb klmpk nelayan menolak progrm GN-RHL sehingga keg sosialisasi dihentikan. tlg dijlskn scra mendetail alsan penolakan dr kelmpk nelayan trhdp progrm tsb!!

Anonymous said...

Febriyana Rahima Nurlette/(K11108588/Tubel)Kelompok 7
salah satu keg yg dilaksanakan dlm program GN-RHL adalah evaluasi tanaman untuk persiapan kebutuhan bibit dan penyulaman. tlg dijelaskan lebih terperinci tentang point ini!!karena pada laporan klmpk anda belum dijelaskan secara terperinci.

Anonymous said...

Febriyani Fatima Nurlette/(K11108587/tubel)kelompok 8
dalam proses sosialisasi keg GN-RHL, salah satu persoalan yang muncul adalah masalah biaya keg. apakah ada persoalan lain selain masalah pembiayaan ini? dan jika ada,apa solusi dari permasalahan lain yang ditemui tsb !!

Anonymous said...

Febriyani Fatima Nurlette/(K11108587/tubel) kelompok 8
Salah satu rangkaian keg GN-RHL adalah pertemuan rutin bulanan.tlg di jlskan mksud dan tujuan diadakan pertemuan rutin bulanan tsb !!!karena pada laporan klmpk anda tidak dijelaskan scra mendetail.

abdul mustaqim ode k11107137 said...

maaf, saya masih belum jelas bagaimana jalannya program ini.
seperti berapa lama program ini berjalan ??? apa program ini cuma sebatas penanaman ??? coz ada kata2 pengelolaan, tolong dijelaskan.

abdul mustaqim ode k11107137 said...

saya ingin minta dijelaskan kenapa pada nama program ini tertulis rehabilitasi "hutan dan lahan" sedangkan pada tujuan tertulis hanya hutan manggrove??? mungkin bisa lebih diperjelas bagaimana implementasix dilapangan???

OWILDAN WISUDAWAN.B said...

OWILDAN WISUDAWAN.B/K11107699/KLP 3
ASS.WR.WB.
SAYA AKAN MENJAWAB PERTANYAAN DARI SAUDARA ABDUL MUSTAKIM ODE/K11107137
TRIM'S ATS PERTANYAANNYA KARENA PERTANYAANYA SANGAT MENARIK...
"MENURUT DATA YANG DIHIMPUN OLEH KANTOR DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MAKASSAR PROGRAM INI BERJALAN SELAMA 1 TAHUN YAITU DIMULAI TAHUN 2005-2006.
PROGRAM INI BUKAN HANYA SEBATAS PENANAMAN TETAPI JUGA DI TITIKBERATKAN PADA UPAYA PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE YANG DINAMIS, BERKELANJUTAN MELALUI PROSES BELAJAR BERSAMA, TUKAR MENUKAR INFORMASI.
PADA TAHUN ANGGARAN 2005 MODEL HUTAN BAKAU YANG DILAKSANAKAN PADA PROYEK GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN (GN-RHL) MELAKUKAN PENANAMAN DI AREAL SELUAS 30 HA. KEGIATAN PENANAMAN YANG DAMPING TERLETAK PADA WILAYAH SEBAGAIMANA TABLE BERIKUT :
NO. WILAYAH LOKASI JENIS KEGIATAN SATUAN (UNIT) LUAS (HA) KET.
1 KELURAHAN UNTIA KEC. BARANGKANAYA KOTA MAKASSAR UNTIA MENANAMAN MANGROVE 1 30 -
WASSALAM...

OWILDAN WISUDAWAN.B said...

OWILDAN WISUDAWAN.B/K11107699
TRIM'S ATAS PERTANYAAN DARI Febriyani Fatima Nurlette/(K11108587/tubel)
SAYA AKAN MENJAWAB PERTANYAANNYA:
"PERTEMUAN RUTIN BULANAN DILAKUAKN SETIAP BULANNYA BERTEMPAT MASING-MASING DI RUMAH KETUA KELOMPOK YANG DI HADIRI OLEH ANGGOTA-ANGGOTA KELOMPOK. DISINI DALAM KEGIATAN GN-RHL MEMPUNYAI MAKSUD UNTUK MENCAPAI TARGET KEGIATAN YANG MAKSIMAL, DIMANA EVALUASI DILAKUKAN DALAM SETIAP BULANNYA.
ADAPUN TUJUAN KEGIATAN GN-RHL ADALAH MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT DISEKITAR LOKASI KEGIATAN, KARENA PADA HAKEKATNYA SECARA TIDAK LANGSUNG MASYARAKAT DISEKITAR LOKASI AKAN SALING BERINTERAKSI SATU SAMA LAINNYA SEHINGGA DAPAT MEWUJUDKAN PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE YANG DEMOKRATIS DAN LEBIH TERBUKA DAN MENCIPTAKAN LAPANGAN PEKERJAAN DAN KESEMPATAN BERUSAHA AGAR MAMPU ,MENDORONG PEREKONOMIAN MASYARAKAT DALAM LOKASI KEGIATAN.
TRIM'S

Anonymous said...

indra wiastuti/k11107653
laporannya lengkap banget,,,
dalm lporan ta' dikatakan bahwa sosialisasi yg dilakukan di Kelurahan Bira Kecamatan Tamalanrea yang di hadiri Tokoh Masyarakat ,masyarakat nelayan.dikatakan bahwa masyarakat menolaK program tersebut sehingga sosialisasi dihentikan.yg sy tanyakan yaitu apa alasan masyrakat shingga mnolak program tersebut dan apa tindak lanjut dari pengelola program mengenai masalah ini sedangkan yg kita tahu masyarakatlah yg semestinya berperan penting dalam program ini..dibalaz ya !

UMMU said...

ummu kalsum ukkas_k11108578 (tubel o8)kelompok 9
menurut saya laporannya g'terlalu lengkap karena model kerjasama CBP tidak terlalu dijelaskan...klo boleh saya tambahkan CBP itu punya karakteristik khusus yaitu memerlukan biaya rendah dan biaya tersebut dapat dikatakan sebagai modalnya yg disediakan oleh penyedia setempat serta materialmereka.CBO DIsini mempunyai fungsi utama memanage penduduk miskin dalam kegiatan bersama dan dipresentasikan kepada NGO.

Anonymous said...

NURAMANAH.Y/K11107677/KELOMPOK 7
1.bisa anda jelaskan peranan penting Hutan mangrove baik dilihat dari segi ekologi maupun social ekonomi??
2.anda telah mempaparkan target dan Pelaksanaan Kegiatan salah satu yaitu Evaluasi tanaman untuk persiapan kebutuhan bibit dan penyulaman,bila terjadi masalah sulit untuk mendapatkan bibit tanaman Hutan mangrove anda bisa jelaskan bagamaina cara mengatasinya??

Anonymous said...

UMMU KALSUM UKKAS_K11108578 (TUBEL) KLMPK 9
TOO Klmpok 3..saya mau kasih beberapa pertanyaan neh diantaranya.
1. struktur pembiayaan CBP sebenarnya gmana sih??Disini CBO dan NGO nya siapa sih??trus peran dari masing-masing stakeholder ini bagaimana??
2.garis kerjasama antara stakeholder seperti apa?
3.dikatakan bahwa yang menjadi hambatan adalah kurangnya partisipasi masyarakat karena mengangap bahwa GRNHL ini hanyalah sebuah proyek yg menitik beratkan pada ekonomi bukan lebih kepada masyarakat,nah disini yang saya tanyakan buat apa dilakukan pertemuan rutin kaau hasilnya masyarakat masih kurang partisipasi?ini artinya sosialisasinya kurang berhasil..
4.saran sebaiknya untuk melakukan sosialisasi kemasyarakat dilakukanya ditempat itu langsung jangan dihotel karena sasarannya disini masyarakat desa pasti mereka berfikir untuk kesana apalagi dengan aktivitas mereka..
5.saya rasa hal pendanaan tidak terlalu jadi masalah karena karakteristik CBP sendiri membutuhkan biaya yang cukup rendah
6.dijelaskan pada bimbingan teknis yang ikut terlibat Penanggung jawab Program, Bapak Dahlan Sija (BP¬DAS), Dandim, Danramil, Babinsa, clan kelompok kerja yang telah terbentuk serta anggota TNI yang akan dilibatkan sebagai bentuk kepeloporan TNI.
Pada kegiatan ini lebih dititikberatkan pads masalah teknis penanaman mangrove untuk mengurangi kesalahan dalam proses penanaman.yang ingin saya tanyakan mengapa pihak ini tidak dimasukkan dalam kerjasama CBP seperti LSM?,hanya dijelaskan bahwa mereka hanya terlibat padahal bimbingan teknis itu perlu..

Unknown said...

mmm...
mo nanya neh,
1. gmna dan dimana feed backnya (saling memperoleh keuntungan) antara pihak pemerintah dan swasta dalam program ini saya rasa blom terlalu jelas...
2. sya sudah baca sebagian mengenai tenaga rehabilitatif atau pemelihara dalam rangka menjaga keberlangsungan program ini yaitu masih sangat minim,,,

adakah cara lain untuk merekrut anggota2 yang lain,
dan menurut sya SDM yang sekarang tidak minat atau tidk termotivasi dengan hal-hal tersebut...

cman itu doank koq...
heehheeh..
met hari bumi semuaaa!!!

Anonymous said...

Sadrah Said K11108585(Tubel 08)

Mengapa anggota kelompok memiliki kesibukan masing-masing??,,,(kesibukan yang seperti apa???)
bukankah program ini merupakan salah satu upaya dalam menciptakan lapangan pekerjaan pada masyarakat di sekitar daerah tersebut.

Second Question:
Dari rencana kegiatan ada point yang menerangkan bahwa "melakukan kunjungan silaturahmi pada kelompok kerja"

apakah point tersebut tidak berjalan sesuai rencana????..sehingga para anggota mementingkan ekonomi(upah)

Anonymous said...

HETTI ISMA SULISTYAWATI / K11107619

sesuai dengan laporan anda dijelaskan bahwa dari berbagai informasi yang ada, kerusakan hutan mangrove setiap tahunnya cenderung meningkat yang dengan absarsi dan instrusi air laut yang semakin luas di wilayah pantai.yang saya mau tanyakan:

1). apa penanggulangan hutan magrove di daerah pesisir pantai agar setiap tahun menurun tingkat absarsi air laut daripada tahun2 yang sebelumnya?
2). bagaimana tindakan anda untuk menyadarkan masyarakat pesisir pantai dalam pengelolaan lingkungan hidup terutama tempat tinggalnya di sekitar pantai.

Anonymous said...

HETTI ISMA SULISTYAWATI (K11107619) KELOMPOK 9.

Mf ya teman saya lupa tulis nama kelompokq...

good luck!!!!!

Anonymous said...

pd program yang dilaksanakanoleh dinas keindahan dan lingkungan hidup kmengenai program gerakan nasionalrehabilitasi hutan dan lahan menurut saya sangat bagus karna program tersebut memiliki sasaran yaitu rehabilitasi hutan dan lahan khususnya hutan manhrof yang apabila rusak akan menimbulkan dampak yg sangat besar bukan hanya pd lingkungan tetapi juga pada manusia dan dalan program yg akak dilasanaka apakah ada kendala kendala yang dihadapi baik dari pemerintah maupun lsm ?

Anonymous said...

a.sulastrei k11107012 klp 7
maaf sebelumya karena lupa tulis nana.
program yang dilaksanakanoleh dinas keindahan dan lingkungan hidup kmengenai program gerakan nasionalrehabilitasi hutan dan lahan menurut saya sangat bagus karna program tersebut memiliki sasaran yaitu rehabilitasi hutan dan lahan khususnya hutan manhrof yang apabila rusak akan menimbulkan dampak yg sangat besar bukan hanya pd lingkungan tetapi juga pada manusia dan dalan program yg akak dilasanaka apakah ada kendala kendala yang dihadapi baik dari pemerintah maupun lsm ?

Anonymous said...

RINA FITRIANTY AWALIAH (K11107603) KELOMPOK 9

Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa : ORGANISASI MITRA YANG TERLIBAT yaitu:
1. Dinas Keindahan Dan Lingkungan Hidup (Pemerintah) dalam hal ini LPPL Makassar
2. LSM
3. Masyarakat di kelurahan Untia dan di Kelurahan Bira.

Pertanyaan saya:Jika LSM terlibat dalam proyek ini sebagai pendamping kelompok tani, maka apa keuntungan yang didapat oleh LSM dari proyek ini?

Anonymous said...

ERWINDA ALWI RACHMAN_K11108581 (TUBEL) KLMPK 7
1.MENURUT yang saya ketahui MODEL kerjasama CBP itu mengacu pada rakyat miskin dengan swadaya masyarakat.yang ingin saya tanyakan apakah dana dari kegiatan dari GNRHL SEpenuhnya dari Dinas Keindahan dan Lingkungan Hidup atau ada pihak lain yg memberi bantuan dana sepert hibah???
thanks 4 ur attention

Anonymous said...

Nurhalima Tualeka.NIM KIII 08586 (Tubel`08)Kel 5
Pertanyaan saya:
1. Sejauh mana efektivitas GN-RHL terhadap lingkungan hidup serta kesejahteraan Masyarakat?
2. Mengapa pada proyek GN-RHL model kerjasama yang dipakai adalah Community based Provision?jelaskan

Anonymous said...

erwinda alwi rachman. k111 08 581. (tubel) klp. VII
My comment 4 makalahnya klp III neeh...
Seharusnya dalam makalah, pembahasan tentang model kerja sama CBP lebih difokuskan/diperbanyak jangan cenderung ke prog. kerjanya saja coz` kita kan neeh lagi belajar Partnership yang dimana kita harusnya mesti tau` bentuk-bentuk kerjasama itu seperti apa??????
thanx......

Anonymous said...

RINA FITRIANTY AWALIAH (K11107603) KELOMPOK 9

Next Question :
Disini juga dijelaskan mengenai bimbingan tekhnis penanaman kepeda masyarakat. tapi apakah sebelum dilakukan penanaman mangrove tidak dilakukan pelatihan-pelatihan khusus terlebih dahulu agar masyarakat (kelompok tani) lebih ahli dalam menanam,merawat dan mempertahankan mangrove ini?

FITRIYANA said...

FITRIYANA K11107621

1.bisakah anda menjelaskan apa yang dimaksud dengan faktor edefis dan sebutkan apa saja yang termasuk dalm faktor edefis tersebut?
2.serta langkah-langkah apa saja yang dapat ditempuh untuk mengatasi hambatan-hambatan seperti kesadaran anggota kelompok yang masih sangat kurang?

Anonymous said...

LA BASRI K111O8590 (TUBEL) KELOMPOK 9
1. Dari makalah yang anda buat terdapat 3 elemen yang terlibat dalam GN-RHL dimana pihak Dinas Keindahan dan Lingkungan Hidup sebagai pihak utama yg berperan untuk menyediakan dana (pohon mangrove).. Coba anda sebutkan dan jelaskan peranan dan fungsi dai LSM dan masyarakat dalam proyek GN-RHL serta jelaskan pula keuntungan-keuntungan apa yang di dapat oleh tiap-tiap elemen yang terlibat dalam proyek GN-RHL tersebut...???
2. Sebagai seorang tenaga kesehatan lingkungan, solusi atau pemikiran apa yang anda dapat berikan dalam proyrk GN-RHL..?? Jelaskan..!! Dan menurut anda apakah Proyek GN-RHL ini sudah tepat dilaksanakan dalam perbaikan lingkungan hidup..?? Jelaskan...!!!

Anonymous said...

EFRAIM WATMANLUSY K11108582 (TUBEL) Kelompok 7
1. Apakah hasil yang dicapai dan manfaat kerja sama dari proyek GN-RHL tersebut..??
2. Apa pengaruh hutan mangrove terhadap sumber daya alam baik secara ekologis maupun sosial ekonomi dari proyek GN-RHL tersebut..??

Anonymous said...

FARHA ASSAGAFF K11108589 (TUBEL) Kelompok 10
1. Coba anda jelaskan sejauh mana tingkat keberhasilan proyek GN-RHL terhadap peningkatan kualitas lingkungan hidup seta peningkatan sosial ekonomi dari masyarakat..??
2. Mengapa keluarga nelayan menolak proyek GN-RHL..?

OWILDAN WISUDAWAN. B/K11107699 said...

OWILDAN WISUDAWAN.B/K11107699
TRIM'S ATS PERTANYAAN & SANJUNGAN YG DIBERIKAN KPD KLP.3
SAYA AKAN MENJAWAB PERTANYAAN DARI INDRA WIASTUTI/K11107653
YAITU ALASAN MASYRAKAT SHINGGA MNOLAK PROGRAM TERSEBUT YAITU KARENA DALAM PROSES PEMBENTUKAN KELOMPOK NELAYAN KADANGKALA TIMBUL DINAMIKA YANG TIDAK DINAMIS DAN BERSIFAT STATIS SEHINGGA PEMBENTUKAN KELOMPOK MENJADI KACAU SEHINGGA SOSIALISASI TERSEBUT DIHENTIKAN.
ADAPUN LANGKAH TINDAK LANJUT DARI PENGELOLA PROGRAM MENGENAI MASALAH INI YAITU MEMBENTUK SUATU BADAN PENGAWASAN YANG NANTINYA BERFUNGSI SEBAGAI MEDIA UNTUK MENYATUKAN KEMBALI KELOMPOK NELAYAN TERSEBUT...
TRIM'S...

Anonymous said...

SURYANI HZ
(KEL 1)
K11107631

1.Dapatkah anda menjelaskan pembagian tugas dari kelompok kerja di kelurahan Untia yang terdiri atas 3 (tiga) kelompok yang beranggotakan masing-masing 15 orang yang akan mengelola 30 ha areal penanaman?

2.Menurut anda apa alasan dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga sasaran pembangunan kehutanan saat ini lebih cenderung pada daerah hulu, sementara pada daerah pantai masih kurang mendapat perhatian sehingga tingkat pendapatan masyarakat masih rendah jika dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal didaerah hulu?

Anonymous said...

Ezra Limbong.KIII 08583 (Tubel`08)kel 5
Pertanyaan saya:
1. Pada latar belakang tidak ditampilkan data pendukung tentang kondisi hutan mangrove di kelurahan Untia
2. Dalam kerjasama ini sebaiknya melibatkan instansi atau lembaga yang lebih banyak sehingga funsi dan tujuan dapat tercapai

Anonymous said...

IMELDA HAJWAN (K11107678) KLMPK.6
1.Pada laporan anda menjelaskan tentang maksud dan tujuan yang ingin Menciptakan lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha agar mampu ,mendorong perekonomian masyarakat. Yang ingin saya tanyakan, apakah tujuan yang ingin dicapai pada proyek tersebut ditujukan pada masyarakat yang berada pada lokasi diadakannya proyek atau masyarakat luar???
2.menurut anda apa keuntungan yang didapat dari pihak pemerintah dan swasta dari proyek ini,,,

OWILDAN WISUDAWAN. B/K11107699 said...

OWILDAN WISUDAWAN.B/K11107699
ASS.WR.WB
TRIM'S ATS PERTANYAAN & SANJUNGAN DR SAUDARI ANDI VENI KURNIAWAN..
SAYA AKAN MENJAWAB PERTANYAAN ANDI VENI. K YAITU " DENGAN ADANYA PENANAMAN HUTAN MANGROVE DI WILAYAH PESISIR MAKA AKAN MEMELIHARA KESEIMBANGAN DISEKITAR KAWASAN PESISIR & MASY. TERSEBUT DPT MEMANFAATKAN KAWASAN TERSEBUT GUNA PENINGKATAN TARAF HIDUPX SEHINGGA MEREKA DAPAT MELAKUKAN PENAMBAKAN IKAN DAN UDANG BAHKAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT SEHINGGA SECARA TDK LANGSUNG DAPAT MENINGKATKAN KUALITAS EKONOMI MASY.
ADAPUN FOLLOW UP DR TUJUAN SETELAH PROYEK INI DILAKSANAKN YAITU DIHARAPKAN MASY. SEKITAR DAPAT TETAP MENJAGA KUALITAS EKOSISTEM KAWASAN PESISIR..
WASSALAM & TRIM,S

Anonymous said...

SRI YULIANA (K11107657) Kelmpk.3

Saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudari imelda hajwan:

1. Menurut saya, pada point yang anda tanyakan "ditujukan kepada siapa?", maksud kami pada proyek ini ditujukan kepada siapapun, baik dari masyarakat setempat maupun masyarakat yang tidak berada pada lokasi proyek tersebut, tapi lebih baik lagi apabila masyarakat yang berada pada lokasi tersebut dapat mengambil kesempatan yang ada untuk meningkatkan perekonomian mereka!!

untuk pertanyaan kedua di pending dulu yah....

Anonymous said...

nama :rena matasik
nim :k11107719
kelompok :4

komentar sy untuk kelompok 3 yaitu apa pendapat kelompok anda mengenai pembakaran hutan yg selama ini biasa terjadi dan apakah akibat dari pembakaran hutan tersebut bagi pemerintah khususnya bagi masyarakat itu sendiri??

Anonymous said...

nama :rena matasik
nim :k11107719
kelompok :4

"bisakah kelompok anda jelaskan apa pengertian hutan secara luas??? ok

Anonymous said...

A.SARAH NUR IKHLAS K11106090
1.Dalam rangka menciptakan lapangan kerja bisakah anda memberikan contoh lpangan kerja yang bagaiman sehingga bisa mendorong perekonomian masyarakat agar masyarakat lebih bisa mandiri?
2.Bagaimana keadaan kerja sama proyek ini yang diadakan dikelurahan untia kec.Barangkanaya kota makassar.saat ini apakah sudah terealisasikan dan sudah menunjukkan hasil ?

Anonymous said...

INDRIANI K11107021/KLP2

Sy sedikit mengomentari Laporan klp anda, isi laporan yG anda sajikan ckp bgs, namun terdpt kata2 yG sLh dLm pengetikannya sehingga membuat pembaca khususnya sY pribadi mengalami kesulitan dLm memahami isi dR laporan tsb.Sepertinya kLp anda sangat terburu2 dLm penyajian Laporan ini. Mohon untuk tGs2 berikutnya lbh diperhatikan Lg dan Lbh siap....

NURHIDAYAT (K11107041)-KLP.6 said...

NURHIDAYAT (K11107041)-KLP.6

1. Programnya sangat bagus tetapi apakah ada hambatan lain yang dihadapi selain hambatan yang anda sebutkan karena menurut saya program ini adalah program yang sangat besar sementara hambatan yang anda sebutkan hanyalah hambatan yang bersifat psikologi semata...!!!

2. Dalam makalah anda dipaparkan bahwa salah satu maksud dan tujuan PROYEK GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN (GN-RHL) KOTA MAKASAR 2005 – 2006 adalah Memberdayakan masyarakat disekitar lokasi kegiatan, coba jelaskan bentuk-bentuk pemberdayaan yang dilakukan...!!!

3. Dalam penjelasan poin koordinasi dengan Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Keindahan Kota Makassar dipaparkan bahwa sebagai pelaksana kegiatan penanaman mangrove ini maka Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Keindahan Kota Makassar memiliki kepentingan atas keberhasilan kegiatan ini, kepentingan apakah yang dimaksud...???

4. Bagaimana tingkat keberhasilan program ini...??


sekian...

wassalam....

Anonymous said...

Nur Yusmah/K11106057/KLP.4

1. Masyarakat masih sangat kurang berpartisipasi dan masih menganggap, kegiatan ini suatu proyek, sehingga dilakukan bukan karena kesadaran akan pentingnya tanaman mangrove akan tetapi lebih pada kepentingan ekonomi. Bagaimana mengubah pola pikir masyarakat seperti ini?


2. Bagaimana cara menyeimbangkan antara keberadaan tanaman mangove, Khususnya di pesisir dengan kebutuhan pembangunan yang terus berkesinambungan?

OWILDAN WISUDAWAN. B/K11107699 said...

TRIM'S ATS PERTANYAANX..
SAYA AKAN MENJAWAB PERTANYAAN DARI SAUDARA RENA MATASIK/K11107719
YAITU "MENURUT SAYA PENGERTIAN HUTAN SECARA LUAS YAITU SUATU DAERAH,KAWASAN,ATAUPUN TEMPAT DIMANA DIHUNI OLEH BERBAGAI MACAM EKOSISTEM DIDALAMNYA YANG SALING BERINTERAKSI, BAIK BERINTERAKSI DENGAN ALAM SEKITAR ATAUPUN ANTARA KOMUNITAS EKOSISTEM YANG SATU DENGAN LAINNYA.
TRIM'S...

OWILDAN WISUDAWAN. B/K11107699 said...

TRIM'S ATS PERTANYAANX..
SAYA AKAN MENJAWAB PERTANYAAN DARI SAUDARA RENA MATASIK/K11107719 YAITU
"PENDAPAT KELOMPOK KAMI MENGENAI PEMBAKARAN HUTAN YG SELAMA INI BIASA TERJADI YAITU BIASANYA DISEBABKAN OLEH FAKTOR:
1. KURANGNYA KESADARAN MASYARAKAT. SEBAGAI CONTOH PEMBUKAAN LAHAN BARU DENGAN CARA MEMBAKAR HUTAN.
2. FAKTOR CUACA (PANAS)SEKITAR AREA HUTAN. SEBAGAI CONTOH PADA KASUS KEBAKARAN HUTAN DI AUSTRALIA
YANG BARU-BARU TERJADI,YANG MEMAKAN KORBAN JIWA.
3. FAKTOR IKLIM YANG KURANG MENENTU
YG DAPAT MENGAKIBATKAN KEBAKARAN HUTAN.
ADAPUN AKIBAT DARI PEMBAKARAN HUTAN TERSEBUT BAGI PEMERINTAH KHUSUSNYA BAGI MASYARAKAT ITU SENDIRI YAITU DAPAT MENGAKIBATKAN DIANTARANYA:
1. KERUSAKAN HUTAN YANG MENYELURUH
2. MERUSAK EKOSISTEM SEKITAR
3. MAHLUK HIDUP MISALNYA TUMBUH-TUMBUHAN DAN HEWAN MENJADI PUNAH KARENA TEMPAT TINGGA MEREKA MUSNAH
4. BAGI PEMERINTAH AKAN MENGURANGI DEVISA NEGARA DALAM HAL EKSPOR HASIL HUTAN
5. BAGI MASYARAKAT DAPAT MENGAKIBATKAN KERUGIAN, MISALX BAGI MASYARAKAT YG MANGGANTUNGKAN DIRI PADA HASIL HUTAN, MAKA OTOMATIS MASYARAKAT AKAN KEHILANGAN MATA PENCAHARIAN MEREKA SEHINGGA DPT MENINGKATKAN KEMISKINAN YANG MERAJALELA..
OLEH KARENA ITU PESAN SAYA "SAYANGILAH HUTAN SEBAGAIMANA KAMU MENYAYANGI DIRI KAMU SENDIRI"
KEY...TRIM'S

OWILDAN WISUDAWAN. B/K11107699 said...

ASS.WR.WB.
TRIM'S ATS PERTANYAANX..
SAYA AKAN MENJAWAB PERTANYAAN DARI SAUDARA FAJARUDDIN YAITU:
PERAN DARI LSM SELAKU LEMBAGA SWADAYA MASY. YAITU MENGADAKAN SOSIALISASI KEGIATAN GN-RHL DAN MELAKUKAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA DARIPADA PROYEK KERJASAMA TERSEBUT.
ADAPUN PERAN DARI MASYARAKAT ITU SENDIRI YAITU MELAKUKAN KUNJUNGAN SILATURAHMI PADA KELOMPOK KERJA YANG TELAH DIBENTUK.

PEMERINTAH SEBAGAI PIHAK UTAMA YG MENYEDIAKAN DANA MAKSUDNYA DISINI PEMERINTAH SELAKU PENYEDIA DANA UNTUK PENANAMAN MANGROVE YANG BERPERAN SEBGAI PIHAK PENENGAH DALAM PROSES NEGOSIASI ANTARA CBO DAN LEMBAGA LAINNYA.
CBO ITU SENDIRI YAITU SUATU LEMBAGA
COMMUNITY BASED ORGANIZATION YANG BERTUJUAN UNTUK MELAKUKAN NEGOSIASI GUNA MENCAPAI TUJUAN BERSAMA.
WASSALAM...

OWILDAN WISUDAWAN. B/K11107699 said...

OWILDAN WISUDAWAN.B/K11107699
ASS.WR.WB
TRIM'S ATS PERTANYAAN DR SAUDARI ANDI VENI KURNIAWAN..
KEUNTUNGAN YG DIPEROLEH LSM DALAM PROYEK TERSEBUT YAITU SECARA TDK LANGSUNG LSM MENDAPATKAN UPAH DARI SISA CADANGAN DANA YANG DISEDIAKAN PEMERINTAH DALAM PENANAMAN MANGROVE, SELAIN ITU MENCIPTAKAN LAPANGAN PEKERJAAN DAN KESEMPATAN BERUSAHA AGAR MAMPU ,MENDORONG PEREKONOMIAN MASYARAKAT DALAM HAL INI LSM SELAKU LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DAN MASYARAKAT ITU SENDIRI.. TRIM'S

Anonymous said...

IRAWATI K11106009 kel.6
Aslm alaikum...
ehm..,proyeknya bagus banget nih untuk mengendalikan kadar CO2 yang semakin meningkat khususnya di kota makssar...
pertanyannya cuma satu, yaitu apa peranan penting dari terlibatnya LSM dalam kegiatan ini?
thanks atas jawabannya...
cayooo anak kesling mengendalikan pencemaran lingkungan di Dunia Kita.hehehehehehehe

Anonymous said...

RESKY SERLINDA/K11107150/KLP 10
Sebelumnya maaf t'lambat...
P'tanyaan z yaitu :

1. Menurut saya sebaiknya sosialisasi terhadap masyarakat setempat lebih ditingkatkan, karena gerakan rehabilitasi hutan mangrove ini juga mempunyai keuntungan sendiri bagi terciptanya penyangga hijau bumi & tidak meluasnya lapisan ozon.
2. Kalau kegiatan rehabilitasi ini berjalan dengan baik, bisakah bantuan masyarakat dari luar daerah tersebut ikut membantu walaupun tidak secara langsung? contohnya bantuan dana...

sekian...

Trim's,,,

Anonymous said...

nency imbo(k11107160)
1.komentar saya yaitu hanya mau memberi saran buat LPP Makassar kalau bisa pertemuan rutin bulanan yang diadakan sekali seminggu menjadi duakali seminggu dan tidak perlu ada silaturahmi karna itu bisa dilakukan saat pertemuan diadakan
2.sebaiknya pohon yang sudah ditanam sesering mungkin diperhatikan agar pertumbuhan pohon terkontrol dan saat ada pohon yang mati sebaiknya diganti dengan pohon baru

nurjana said...

NURJANA K11107055


telah 3 tahun program ini dilksanakan,, hasilnya seperti apa???


apakah tujuan dari program ini telah mencapai sasaran yg di tetapkan sebelumnya???

misalnya saja,,peningkatan kualitas hidup,, kemampuan dan kapasitas ekonomi masyarakat di sekitar lokasi penanaman...

reply plz........

nurjana said...

NURJANA K11107055

untuk menjalankan proyek ini tentu menggunakan dana yg tidak sedikit...

dana itu diperoleh dari mana saja...????

Muslimah sejati githu.. said...

Yunicho K11107702/ klp 1
Assalamu ‘alaikum wr.wb.
Mw nanya,,
1. Dari pihak pemerintah atau LSM sendiri apakah sampai saat ini masih melakukan pengawasan? krn Kerja sama ini memerlukan bimbingan dan pembinaan yang berkelanjutan dan masyarakat sendiri pada umumnya memilki pola pikir yang sederhana. Sayangkan kalau kegiatan ini hanya berjalan pada saat itu saja.
2. Sosialisasi kedua yang dilakukan pada kelompok nelayan yang menolak program ini sehingga dihentikan dengan keputusan bhw masyarakat tidak dapat menerima program tersebut. Pertanyaannya, apakah dari pihak pemerintah tidak melakukan pendekatan-pendekatan selain sosialisasi kepada klpk nelayan sebelum menghentikan kegiatan tersebut, krn masyarakat cenderung tidak percaya sebelum diaplikasikan?

Keep smile nach.. ‘syukran’..

Anonymous said...

DEWI SARTIKA/K111 07 017
1. Kegiatan pemdampingan akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mencarikan solusi bagi masalah lingkungan pesisir di sekelilingnya.Yang menjadi pertanyaan saya adalah kesempatan yang seperti apakah yang akan diberikan lembaga pendamping kepada masyarakat???
2. Tolong jelaskan dan sebutkan peranan hutan mangrove dari segi economics....

Anonymous said...

ADI PRATAMA/K11107060
selain di kelurahan Untia dan di Kelurahan Bira, dimana sajaprogram tersebut perlu di laksanakan?

Anonymous said...

Andi Suriana K11107717
sebagai tambahan untuk jawaban saudara Wildan untuk pertanyaan Fajar

Pertanyaan fajar yang pertama bisa dilihat jawaban Moh. Subhan untuk saudari Iyan
Sesuai data dan hasil wawancara kami bahwa Proyek ini di biayai oleh pusat, semua biayanya di berikan oleh pusat baik itu pohon mangrove maupun biaya pengelolaannya dan pelaksanaannya. dan pemerintah yang mengelola manajemen dalam hal semua dana yang dikeluarkan dalam proyek ini, dan sebangai penengah maksudnya meluruskan dan memberikan pengarahan agar bisa diperoleh kesepakatan dalam bentuk jaringan kerja sama, pemberian info tentang pengelolaan,apa2 yang mau di lakukan, apakah ada perubahan atau tidak, dll.
Siapa2 BCO dan lembaga yang lebih besar itu secara pasti tidak di sebutkan pada data yag diberikan oleh KLH,,,afwan,,,

Anonymous said...

andi Suriana K11107717
untuk pertanyaan Iyan yang ke2

Alhamdulillah proyek ini berhasil,,dan seandainya program ini tidak berhasil
pasti pemerintah melakukan yang terbaik untuk melayani masyarakat karna itu merupakan tanggung jawab dan tugas pemerintah dalam melestarikan sumber daya alam di wilayahnya (di negaranya).. dan akan melakukan upaya dalam pengembangan tersebut. Dan jika pemerintah mau melakukan proyek yang sama pasti melakukan kerjasama dengan masyarakat karna proyek semacam ini tidak akan berhasil tanpa adanya peran masyarakat.

Anonymous said...

Andi Suriana K1107717
untuk pertanyaan Wulan

Pertanyaan anda tidak jauh beda dengan pertanyaan saudari Iyan,,, dimana kita ketahui bahwa itu merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah dalam melestarikan sumber daya alam yang ada,,, jadi jika proyek ini berhasil maka tugas dan kewajibannya terpenuhi. Sedangkan masyarakat sebagaimana di sebutkan dlm tujuan program tersebut. Silahkan di baca….
Iya sarannya sangat bagus, ini adalah kegiatan penanaman pohon di mana masyarakat sangat di butuhkan pada waktu pohonnya mau di tanam tapi kita tidak bisa memaksakan masyarakat karna mereka juga mempunyai kegiatan, mereka lebih mengutamakan kegiatan mereka karena menganggap bahwa ini tidak ada mamfaatnya, jadi makanya di bentuklah kelompok agar lebih mudah di control dan juga di lakukan kunjungan silaturahmi serta menyampaikan pentingnya pelestarian lingkungan..

Anonymous said...

andi suriana K11107717

untuk pertanyaan Hananang
1.betul,,, kami sangat sependapat dengan anda,,,,
2. pertanyaan anda mirip dengan saudari Sri Wulandari dan Iyan mengenai keuntungan pemerintah,, silahkan di baca…

Anonymous said...

Febriyana Rahima nurlette
Nelayan menolak kegiatan ini karena mereka takut dan menganggap bahwa lahan mereka mau di ambil atau dikuasai oleh pemerintah serta merasa aktifitas nelayan mereka terganggu karena sehari saja mereka tidak turun mencari ikan maka mereka tidak menghasilkan pendapatan..
Disini di lakukan evaluasi kebutuhan bibit karena ingin di pastikan apakah jumlah bibit yang di butuhkan sudah cukup atau masih kurang dan penyulaman untuk pelindungnya….

Anonymous said...

sumarni muchlis / k 111 06 156
apa alasan kegiatan sosialisasi kelompok nelayan dihentikan dan menurut anda, dimana letak kesahaannya dan siapa yang bertanggung jawab?
thanks,
Wassalam


sumarni

OWILDAN WISUDAWAN.B/K1107699 said...

OWILDAN WISUDAWAN.B/K11107699
SAYA AKAN MENJAWAB PERTANYAAN DARI SAUDARI sumarni muchlis / k 111 06 156
alasan kegiatan sosialisasi kelompok nelayan dihentikan karena Pada sosialisasi ini dipersoalkan masalah waktu penanaman yang tidak seiring dengan cairnya anggaran proyek penanaman hutan mangrove, selain itu pihak nelayan lebih menginginkan melakukan penanaman bersamaan.
adapun letak kesahaannya yaitu dari segi waktu dan jadwal penanaman.
adapun pihak yang bertanggungjawab yaitu :
1. Dinas Keindahan Dan Lingkungan Hidup (Pemerintah) dalam hal ini LPPL Makassar
2. LSM
3. Masyarakat di kelurahan Untia dan di Kelurahan Bira.
thanks...

OWILDAN WISUDAWAN.B/K1107699 said...

OWILDAN WISUDAWAN.B/K11107699
SAYA AKAN MENJAWAB PERTANYAAN DARI SAUDARA ADI PRATAMA/K11107060
selain di kelurahan Untia dan di Kelurahan Bira, program tersebut perlu di laksanakan pula didaerah yang mempunyai pencemaran udara dan pencemaran air yang sangat tinggi misalnya daerah kawasan pantai di jakarta..karena program penanaman pohon mangrove tersebut bertujuan untuk : membersihkan udara yang bersifat toksik baik yang dapat merusak ekosistem laut ataupun mahluk hidup sekitar.
trim's

OWILDAN WISUDAWAN.B/K1107699 said...

OWILDAN WISUDAWAN.B/K11107699
SAYA AKAN MENJAWAB PERTANYAAN DARI SAUDARI DEWI SARTIKA/K111 07 017
Menurut saya kesempatan yang akan didapatkan masyarakat adalah dapat Menciptakan lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha agar mampu ,mendorong perekonomian masyarakat secara menyeluruh dan bersistem.
adapun peranan hutan mangrove dari segi economics yaitu:
1. sebagai media sirkulasi udara bersih dalam hal ini O2 yang berguna bagi mahluk hidup sehingga dapat mencegah penyakit kanker paru akibat polusi sehingga biaya masyarakat dapat dihemat tanpa kerumah sakit.
2. mencegah dan memperbaiki ekosistem disekitar kawasan sehingga ekosistem seperti ikan dapat bertahan hidup dengan baik sehingga nelayan dapat tetap mencari ikan tanpa bersusah payah karena ekosistem ikan tetap terjaga
3. sebagai mata pencaharian masyarakat yang memadai.maksudnya diharapkan nantinya apabila pohon mangrove sudah dewasa maka batangnya dapat diolah dan dimanfaatkan untuk kepentingan sehari-hari bahkan dapat dijual dan bernilai ekonomi yang tinggi sehingga taraf hidup masyarakat yang dulunya sangat rendah kini dapat meningkat dan bahkan dapat bersaing di kanca perdagangan internasional.

Anonymous said...

mutmainnah_k11107014
sblmnya maaf bgt, da klewat telat.z kira sdh ada comentQ,ternyata nda ada.mgkn ada kslhan teknis.jd:
1.makalah dan masalah yang anda bahas sangat menarik, tp mengenai kesimpulan, knpa tdk sesuai dengan Tujuan?dan kalau dilihat kesimpulannya belum mewakili isi makalahnya!!!
2.apakah proyek ini telah berhasil dan bagaimana pengaruhnya terhadap kelestarian hutan dan lahan?
makasi.............

Anonymous said...

Nurhaeni K11107140, kel.5
maap yh pertnyaannya agk telt..nda pa2 ji to?
Ok lngsung aja yah...

Apa yg dilakukn masing2 stakeholdr stlh pena2man?
Karena yg sya baca dalam kgiatnnya hanya trfokus pada saat melakukn pena2mn pohon sja tdk stelahx..apa program ini memang hanya sbtas pada proses awal pena2mn pohon tnpa ada penanganan lnjutn,mislnya dalam hal prawtan..
Jika ada,bntuk kgiatnx sperti apa,!

Anonymous said...

sumarni muchlis/ k 111 06 156
saya ingin bertanya.
1. apa keuntungan yang diperoleh oleh masing-masing pihak yang terkait dalam kerjasama ini?
2. bagaimana caranya mengadakan evaluasi kerjasama, atau pembuatan laporan akhir kerjasamanya?
terima kasih.
wassalam.


sumarni muchlis

Anonymous said...

ADEH IRMARIYANI SAPUTRI (K11107040)

Sya akn mencoba mnjawab pertanyaan teman..

1.A.SULASTERI,,Kendala yang dihadapi olehPemerintah dan LSM adalah Kesadaran dari anggota masyarakat masih kurang,, dalam artian masyarat tidak berperan aktif dalam proyek ini dan masayarakat menganggap penanaman ini hanya sebagai suatu proyek dan memandang dari segi ekonomisnya bukan dari segi manfaatnya di hari kemudian.

2. FARHA ASSAGAFF,, ,karena dengan adanya penanaman pohon mangrove maka masyarakat dapat melakukan aktivitas2 yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kualitas ekonominya seperti membuka lapangan pekerjaan sendiri( empang ikan, udang),,
Alasan keluarga nelayan menolak karena menganggap dengan penanaman pohon mangrove akan mengganggu aktivitas menangkap ikan,, padahal sebenarnya hal itu menguntungkan karena akan terhindar dari banjir.

3. EzrA LIMBONG..
PADA LATAR belakang kami tidak menampilkan data mengenai keadaan hutan mangrove tapi bias disimpulkan bahwa keadaan hutan mangrove pada kecamatan Untia barada pada tingkatan waspada yang artinya sebelum terjadi hal-hal yang merugikan masyarakat pesisir mK perlu diadakannya penanaman hutan bakau yang merupakan bagian dri hutan mangrove.

4, NURHALIMA TUALEKA,,
Program GN-RHL diharapkan mengurangi kerusakan hutan mangrove yang setiap tahunnya meningkat, yang biasanya muncul dengan abrasi dan intrusi air laut. Karena program ini adalah Community Based Provision yang berarti kerjasama yang dapat terdiri dari perorangan, keluarga, atau perusahaan kecil. Perlunya untuk mengorganisasikan penduduk miskin ke dalam kegiatan bersama dan kepentingan mereka akan direpresentasikan dan dinegosiasikan pemerintah. Dengan mengikutsertakan masyarakat sebagai pelaku utma akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

5. NURJANA
Dana untuk kelancaran proyek ini semuanya berasala dari pusat/pemerintah dalam hal ini Dinas pengelolaan Lingkungan Hidup dan Keindahan.
Mengenai hasil apa yang dicapai untuk program ini,,maaf kami kurang tahu karena data yang diberikan oleh narasumber hanya sampai pad proses sosialisasi.

6. Untuk saudari Nency Imbo,,makasih atas sarannya.

Anonymous said...

ANDI SURIANA K11107717

SAYA AKAN MENJAWAB PERTANYAAN:

1). ummu kalsum ukkas
terimah kasih atas sarannya…
kami tidak terlalu menjelaskan jenis kerja samanya agar teman2 dapat menilai sendiri dan menyimpulkan sendiri jenis kerja sama tersebut.. karena kita kan juga udah pelajari jadi adalah pengetahuan mengenai kerja sama tersebut
2). A. sulastri
kendala yang di hadapi ada pada permasalahan laporan kami silakan di baca….
3). Rina Fitrianty A.
LSM adalah lembaga pemberdayaan masyarakat dan petani ini juga termasuk masyarakat jadi itu juga merupakan tanggung jawab dan tugas LSM itu sendiri.. silahkan di baca jawaban selanjut pada jawaban atas pertanyaan A. veny yang ke2…
Mengapa tidak di adakan pelatihan karna mereka adalah petani yang sudah pasti tau tentang menanam dan jika di adakan pelatihan pasti akan membutuhkan biaya lagi…
4). Nur amanah
1. jawaban no 1 sama dengan jawaban saudara wildan untuk saudari A. veny atas pertanyaanya yang ke 2
2. Alhamdulillah dalam mendapatkan bibit tanaman hutan mangrove tidak ada kendala karena semuanya telah di siapkan oleh PUSAT
5) FAUZAN
Jika kita lihat jenis kerja sama yang di lakukan memang tidak ada keuntungan secara materil
Tapi hanya sebagai penyelesaian tugas dan tanggung jawab dalam pengembangan dan pelestarian Sumber Daya alam.
Dari data yang kami peroleh hanya di sebutkan hanya kegiatan itu saja dalam merekrut anggota dan Alhamdulillah proyek ini berhasil di lakukan..

6). Sadra said
Kesibukan yang di maksud yaitu mencari nafkah apakah mereka pergi mencari ikan (nelayan), kekebun dan lain sebagainya….
Sebenarnya tujuan dari di lakukannya kunjungan silaturahmi yaitu Selain untuk mempererat hubungan emosional dan kekerabatan antara pendamping dan kelompok masyarakat maka sudah menjadi bagian dari tugas pendamping untuk melakukan kunjungan silaturrrahmi ke rumah anggota kelompok kerja sekaligus menyampaikan tentang pentingnya pelestarian lingkungan.. jadi tidakl ada sangkut pautnya dengan masalah upah….

6). Hetti isma s.
1. Salah satu penanggulangannya yaitu di adakannya proyek ini,,
2. Di sini bukan kami yang melaksanakan proyek tersebut tapi KLH (LPPL) Makassar,, semuanya ada dalam laporan kami,,, silahkan di baca…….

7). Nrhalima tueleka
1. Bisa di baca di tujuan proyek ini
2. Kami kira suda ada dalam laporan kami dan kita juga sudah mempelajari bentuk2 kerja sama,,, jadi silahkan di baca saja…….

8). Erwindah alwi ranchman
Iya makasih…. Kita kan udah pelajari sebelumnya tentang jenis2 kerjasama sekarang tugas kita yaitu menganalisis bentuk kerjasama yang di lakukan oleh instansi yang di tugaskan oleh dosen…
Semua dana barasal dari pusat (pemerintah),,, dan kami juga sudah menjelaskan di laporan kami masalah ini…
9). Fitriayana
Pertanyaan anda yang kedua tolong di baca di Upaya Tindak Lanjut pada laporan Kami…. Terima kasih
10). LA Basri
1. Pertanyaan Anda mirip dengan pertanyaan teman2 sebelumnya jadi silahkan baca jawaban yang bersangkutan

11). Efraim Watmanlusy
1. Silahkan di baca laporan kami mamfaat dan hasil yang di capai pada proyek ini
2. Pertanyaan anda yang ke2 sama dengan pertanyaan A. Veny dan Nuramanah silahkan di baca Jawaban Yang di berikan Saudara Wildan…

Agus@ kayu jabon said...

mampir nich...
menarik sekali blog anda dan saya menyukainya..
salam....

TUGAS MATA KULIAH PARTNERSHIP JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN FKM UNHAS 2010